Bulan: Mei 2025

Cara Belajar Efektif di Era Digital yang Penuh Distraksi

matrakab.comBelajar di era digital tuh kayak berusaha diet di depan kulkas yang isinya es krim, cokelat, dan gorengan. Gimana bisa fokus coba, kalau setiap buka laptop niatnya mau ngerjain tugas, eh yang kebuka malah YouTube, TikTok, atau IG Reels? Distraksi ada di mana-mana, dan jujur aja, susah banget buat tetap fokus belajar. Tapi bukan berarti kita nyerah gitu aja. Ada kok cara-cara biar belajar tetap efektif meskipun dunia digital ini penuh godaan.

1. Kenali Dulu Gaya Belajarmu

Pertama-tama, penting banget buat tahu kamu tipe pembelajar seperti apa. Apakah kamu lebih paham kalau belajar sambil baca (visual)? Atau kamu tipe yang lebih masuk kalau dengerin penjelasan (auditori)? Atau justru kamu harus praktek langsung (kinestetik)?

Kalau udah tahu, kamu bisa pilih metode yang paling cocok. Misalnya, kalau kamu visual, bisa manfaatin video pembelajaran atau infografis. Yang penting, jangan asal ikut-ikutan cara orang lain. Cari yang cocok buat kamu sendiri.

2. Bikin Jadwal Belajar, Tapi Fleksibel

Jadwal belajar itu penting, tapi jangan kaku-kaku banget. Bikin blok waktu belajar selama 25-30 menit, lalu istirahat 5 menit. Metode ini namanya Pomodoro Technique, dan cukup populer karena membantu otak tetap fokus dalam waktu singkat.

Jangan lupa juga sisipin waktu buat scrolling medsos, biar nggak merasa “kekurangan hiburan”. Tapi tetep, kasih batas waktunya. Anggap aja kayak reward setelah belajar.

3. Pakai Aplikasi Pendukung Fokus

Tenang, teknologi nggak selalu jadi musuh kok. Ada banyak aplikasi yang bisa bantu kamu tetap fokus, kayak:

  • Forest – Tanam pohon virtual yang bakal tumbuh kalau kamu nggak buka HP.

  • Notion – Buat nyusun catatan dan to-do list biar semua rapi.

  • Cold Turkey atau StayFocusd – Ngeblokir situs-situs penggoda pas waktu belajar.

Dengan bantuan aplikasi ini, belajar bisa jadi lebih terstruktur dan godaan buat ngecek notif bisa lebih terkontrol.

4. Rapihin Lingkungan Belajar

Serius deh, meja belajar yang rapi bisa bantu fokus. Coba deh bandingin belajar di kamar yang acak-acakan sama yang udah dibersihin. Mood-nya beda banget. Tambahin juga aroma terapi atau playlist lo-fi biar makin nyaman.

Kalau bisa, hindari belajar di kasur. Sekali kamu nyandar dikit aja, tau-tau bangun udah jam 3 pagi dan tugas belum kelar.

5. Multitasking Itu Mitos

Suka ngerasa hebat bisa buka Zoom, sambil chat di WhatsApp, sambil nonton drama Korea? Sayangnya, multitasking itu cuma bikin kamu berpindah-pindah fokus, bukan ngerjain semuanya sekaligus.

Mending fokus ke satu tugas dulu, selesain, baru lanjut ke yang lain. Otak kita bukan komputer super, jadi kasih dia ruang buat kerja dengan maksimal.

6. Belajar Bareng Teman Secara Online

Kalau kamu tipe yang gampang bosen belajar sendiri, coba deh bikin grup belajar online bareng temen. Bisa pakai Google Meet, Zoom, atau Discord. Kadang, ngobrolin materi bareng bisa bikin kita lebih ngerti dan lebih semangat. Tapi pastikan grupnya beneran buat belajar ya, bukan malah jadi tempat gibah.

7. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Belajar yang efektif itu nggak cuma soal teknik, tapi juga soal kondisi tubuh dan pikiran. Tidur cukup, makan yang bener, dan olahraga ringan bisa bantu otak kamu lebih segar. Jangan paksa diri kalau udah capek banget. Istirahat juga bagian dari belajar.

Nah, itu dia beberapa cara belajar yang bisa kamu coba di tengah era digital yang penuh distraksi ini. Di matrakab.com, kita percaya kalau belajar itu bukan soal siapa yang paling rajin, tapi siapa yang paling cerdas ngatur waktu dan ngerti cara kerja dirinya sendiri. Jadi, selamat mencoba dan semoga makin fokus ya!

STIT DDI Pasangkayu: Pusat Pendidikan Islam Berkualitas di Ujung Barat Sulawesi

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) DDI Pasangkayu terus menunjukkan kiprahnya sebagai pusat pendidikan Islam berkualitas di ujung barat Pulau Sulawesi. Berlokasi strategis di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, kampus ini menjadi pilihan utama para pencari ilmu dari berbagai daerah yang ingin mendalami pendidikan agama secara akademis dan praktis.

STIT DDI Pasangkayu fokus mencetak pendidik dan cendekiawan muslim yang tidak hanya paham ilmu keislaman, tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman. Dengan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai andalan, kampus ini menawarkan kurikulum yang seimbang antara teori, praktik, dan nilai-nilai spiritual.

Para dosen di STIT DDI Pasangkayu aktif membimbing mahasiswa dengan pendekatan personal dan interaktif. Mereka tak hanya mengajar di ruang kelas, tapi juga membina akhlak dan karakter mahasiswa melalui berbagai kegiatan ekstra seperti kajian keislaman, pelatihan dakwah, dan program pengabdian masyarakat.

Fasilitas kampus pun terus berkembang. STIT DDI Pasangkayu menyediakan ruang belajar yang nyaman, perpustakaan dengan koleksi literatur keislaman yang lengkap medusa88 alternatif, serta asrama mahasiswa yang mendukung suasana belajar yang kondusif.

Selain itu, kampus ini menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan pesantren, baik lokal maupun nasional. Mahasiswa berkesempatan melakukan praktik mengajar langsung di masyarakat serta mengikuti seminar dan pelatihan tingkat regional.

Dengan semangat “Berilmu, Berakhlak, dan Berdedikasi”, STIT DDI Pasangkayu berkomitmen melahirkan lulusan yang mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Jika kamu mencari tempat belajar agama yang serius namun tetap membumi, kampus ini layak jadi pilihan utama.

Rahasia Belajar Siswa Jepang: Tidur Siang Tingkatkan Konsentrasi dan Prestasi Akademik

matrakab.com – Siswa di Jepang dikenal memiliki disiplin tinggi dan prestasi akademik yang mengesankan. Di balik itu, ada kebiasaan unik yang jarang disorot: tidur siang. Banyak sekolah dan institusi pendidikan di Jepang memberi waktu bagi siswa untuk beristirahat sejenak di tengah aktivitas belajar. Kebiasaan ini bukan sekadar istirahat, melainkan bagian dari strategi untuk meningkatkan performa belajar secara menyeluruh.

Guru dan pihak sekolah mendorong siswa untuk memanfaatkan waktu tidur siang secara optimal. Mereka menyadari bahwa otak bekerja lebih maksimal ketika tubuh cukup istirahat. Dengan tidur selama 10 hingga 20 menit, siswa bisa mengembalikan energi dan menyegarkan pikiran. Hasilnya, mereka kembali ke kelas dengan fokus yang lebih tajam dan respons yang lebih baik terhadap materi pelajaran.

Peneliti pendidikan di Jepang telah membuktikan bahwa tidur siang dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan pengambilan keputusan. Studi menunjukkan bahwa siswa yang rutin tidur siang menunjukkan peningkatan skor ujian dan partisipasi kelas yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa istirahat singkat mampu memperkuat proses belajar tanpa harus menambah jam pelajaran.

Selain di sekolah, budaya tidur siang juga terlihat di rumah. Banyak orang tua di Jepang memahami pentingnya pola tidur yang sehat. Mereka menciptakan lingkungan yang mendukung anak untuk tidur siang, terutama setelah jam sekolah yang padat.

Kebiasaan ini memberi pelajaran berharga: belajar keras saja tidak cukup, tetapi belajar cerdas dan menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran jauh lebih penting. Tidur siang yang sering dianggap sepele, justru bisa menjadi kunci sukses akademik, seperti yang dibuktikan oleh siswa-siswa Jepang.

Mahasiswa Universitas Maju Protes Kenaikan Biaya Studi Banding: Suara Mereka Menggema

matrakab.com – Ratusan mahasiswa Universitas Maju (Unimaju) turun ke jalan untuk memprotes kenaikan biaya studi banding yang dianggap memberatkan. Aksi ini, yang berlangsung di depan kampus, secara jelas menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan pihak universitas. Menurut para mahasiswa, keputusan ini tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa.

Setelah pihak Universitas Maju mengumumkan kenaikan biaya studi banding yang cukup signifikan, keresahan pun muncul di kalangan mahasiswa. Program studi banding, yang seharusnya menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengalaman, kini dianggap sebagai beban finansial yang tidak semua mahasiswa mampu tanggung. Akibatnya, banyak mahasiswa yang merasa tertekan oleh kebijakan ini.

Mahasiswa mengeluhkan bahwa kenaikan biaya ini tidak sejalan dengan fasilitas dan dukungan yang mereka terima selama program studi banding. Selain itu, mereka merasa pihak universitas mengambil keputusan ini tanpa berkonsultasi dengan perwakilan mahasiswa, yang seharusnya dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Jalannya Demonstrasi

Awalnya, mahasiswa berkumpul di halaman kampus sebelum akhirnya bergerak menuju gedung rektorat. Sambil membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar pihak universitas meninjau kembali kebijakan kenaikan biaya studi banding, mereka berjalan dengan semangat.

Di samping itu, para mahasiswa menyuarakan aspirasi mereka melalui orasi. Mereka menekankan pentingnya akses pendidikan yang terjangkau dan merata. Beberapa perwakilan mahasiswa, secara bergantian, berpidato menyoroti dampak negatif kebijakan tersebut terhadap mahasiswa dengan latar belakang ekonomi kurang mampu.

Menanggapi aksi demonstrasi ini, pihak Universitas Maju segera membuka dialog dengan perwakilan mahasiswa. Rektor universitas, Dr. Budi Santoso, berkomitmen untuk mendengarkan dan mempertimbangkan masukan dari mahasiswa.

Menurut Dr. Budi, kenaikan biaya studi banding dilakukan untuk meningkatkan kualitas program dan menawarkan pengalaman lebih baik. Namun demikian, pihak universitas bersedia meninjau kembali kebijakan tersebut dan mencari solusi yang lebih adil dan terjangkau.

Mahasiswa berharap agar pihak universitas mempertimbangkan kondisi ekonomi sebagian besar mahasiswa sebelum membuat keputusan yang berdampak besar. Selain itu, mereka menginginkan transparansi dalam pengelolaan dana dan peningkatan komunikasi antara universitas dan mahasiswa.

Ke depan, mahasiswa Universitas Maju berencana untuk terus slot memantau perkembangan dan hasil dialog yang dilakukan. Mereka berharap bahwa aksi demonstrasi ini menjadi titik awal perubahan yang lebih baik dalam kebijakan universitas.

Bupati Jember Gus Fawait Raih Penghargaan Nasional di Bidang Pendidikan

MATRAKAB.COM – Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait, meraih penghargaan nasional di bidang pendidikan dari Lingkar Daerah Belajar. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, langsung menyerahkan penghargaan tersebut dalam Konferensi Pendidikan Indonesia 2025 di Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2025.

Penghargaan ini menjadi kejutan karena masa kepemimpinan Gus Fawait belum genap seratus hari. Ia menyampaikan harapan agar penghargaan tersebut dapat memacu semangat Pemerintah Kabupaten Jember untuk terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan memajukan sektor pendidikan.

Dalam konferensi itu, Gus Fawait menyampaikan banyak hal. Ia menyoroti seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari tingkat paling bawah hingga yang tertinggi, agar memiliki komitmen yang sama dalam membangun pendidikan di Jember.

Bupati Jember Gus Fawait Raih Penghargaan Nasional di Bidang Pendidikan

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Gus Fawait menggagas berbagai program strategis. Salah satunya adalah pemberian 20.000 beasiswa pendidikan bagi anak-anak Jember selama lima tahun ke depan. Ia juga merencanakan pembangunan sekolah percontohan yang mengedepankan pemenuhan hak-hak anak. Selain itu, ia ingin meningkatkan fasilitas pendidikan dan memperhatikan kesejahteraan guru.

Tak hanya menerima penghargaan, Gus Fawait juga tampil sebagai pembicara dalam konferensi tersebut. Ia memaparkan berbagai langkah konkret yang akan ditempuh untuk membawa Jember menuju kemajuan di bidang pendidikan.

Penghargaan ini mencerminkan komitmen kuat Gus Fawait dalam memajukan pendidikan daerah. Ia menekankan bahwa pengembangan SDM yang unggul merupakan kunci utama untuk mendorong kemajuan Jember ke depan.

Pendidikan Menurut Ahli & Ki Hajar Dewantara, Lengkap

MATRAKAB.COM – Kalau ditanya soal apa itu pendidikan, pasti semua orang punya pendapat sendiri-sendiri. Ada yang bilang pendidikan itu sekolah, ada juga yang anggap pendidikan itu soal nilai dan ijazah. Tapi sebenarnya, pendidikan itu jauh lebih dalam dari sekadar duduk di kelas, lho!

Nah, biar nggak asal tebak-tebakan, yuk kita bahas gimana para ahli melihat pendidikan — termasuk tokoh besar Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Siapa tahu, setelah baca ini, kamu jadi makin paham pentingnya pendidikan dalam hidup kita sehari-hari.

Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Kita mulai dari yang paling legendaris dulu ya, yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Pasti kamu pernah dengar semboyannya yang terkenal banget:
“Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”

Artinya?

  • Di depan memberi teladan,

  • di tengah membangun semangat,

  • di belakang memberi dorongan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu adalah proses menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak agar mereka bisa tumbuh secara lahir dan batin. Intinya, pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi bagaimana seseorang bisa berkembang jadi manusia seutuhnya — punya budi pekerti, kecerdasan, dan mandiri. Buat beliau, pendidikan juga harus disesuaikan dengan kodrat anak, bukan dipaksa sesuai kehendak orang dewasa.

Pandangan Ahli Lain Tentang Pendidikan

Sekarang kita lihat pandangan beberapa tokoh atau ahli dari luar.

1. John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik asal Amerika, bilang bahwa pendidikan adalah proses rekonstruksi pengalaman secara terus-menerus. Buat dia, belajar itu bukan cuma hafalan, tapi proses aktif dan reflektif. Jadi, makin sering kita mengalami, mencoba, dan berpikir kritis, makin dalam juga pemahaman kita.

2. Paulo Freire

Tokoh satu ini dikenal lewat buku Pedagogy of the Oppressed. Menurut Freire, pendidikan bukan cuma soal mengisi kepala siswa dengan ilmu, tapi harus jadi alat pembebasan. Dia mengkritik sistem pendidikan tradisional yang “menjejali” siswa dengan informasi tanpa mengajak mereka berpikir kritis. Buat Freire, guru dan siswa harus belajar bersama, saling berdialog.

3. Horne

Horne bilang, pendidikan adalah proses yang berlangsung terus-menerus untuk menyesuaikan manusia dengan lingkungan. Artinya, belajar nggak berhenti di sekolah saja. Kita terus belajar setiap hari, dari lingkungan, pengalaman, dan interaksi sosial.

Kenapa Harus Paham Definisi Pendidikan?

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Ngapain sih ribet-ribet mikirin definisi pendidikan?” Jawabannya simpel: supaya kita tahu arah. Pendidikan itu fondasi kehidupan. Kalau dari awal sudah salah paham, bisa-bisa kita belajar cuma buat dapat nilai, bukan jadi pribadi yang lebih baik.

Dengan tahu bahwa pendidikan itu tentang pertumbuhan diri, nilai, dan pembentukan karakter, kita jadi bisa lebih menghargai proses belajar — baik formal maupun nonformal.

Penutup

Pendidikan bukan sekadar hafalan rumus atau duduk manis di bangku kelas. Menurut Ki Hajar Dewantara dan para ahli, pendidikan adalah proses panjang untuk membentuk manusia yang merdeka dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak.

Jadi, mulai sekarang, yuk buka pikiran kita. Belajar itu bisa dari mana saja dan kapan saja. Jangan pernah berhenti bertanya dan terus asah diri. Karena sejatinya, setiap hari adalah proses pendidikan. Dan kamu, punya peran penting di dalamnya.

Hadapi Arus Mudik Sejumlah Ruas Jalan di Mamuju Tengah Rusak

Memasuki musim slot gacor hari ini mudik Lebaran, infrastruktur jalan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang menjadi jalur lintas utama. Di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, kondisi ini menjadi sorotan lantaran sejumlah ruas jalan utama dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup parah, mengancam kelancaran dan keselamatan para pemudik yang melintasi wilayah tersebut.

Kerusakan jalan di Mamuju Tengah, khususnya di jalur lintas Trans Sulawesi, telah menjadi keluhan rutin warga dalam beberapa tahun terakhir. Namun, menjelang arus mudik tahun ini, kerusakan itu tampak semakin memburuk. Lubang besar, jalan yang bergelombang, hingga sebagian ruas yang amblas menjadi pemandangan umum di beberapa titik strategis seperti di Kecamatan Topoyo dan Karossa.

Jalan Rusak, Ancaman Serius Saat Mudik

Kondisi jalan yang rusak bukan hanya memperlambat arus kendaraan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pemudik yang tidak terbiasa melintasi wilayah ini. Beberapa warga mengaku harus memperlambat laju kendaraan secara drastis saat melintasi titik-titik kerusakan agar tidak mengalami kecelakaan atau kerusakan kendaraan.

“Kalau malam hari, sangat berbahaya. Penerangan jalan minim, dan lubangnya dalam-dalam. Sudah banyak mobil yang bannya pecah atau tersangkut,” ujar Yudi, seorang sopir angkutan antarprovinsi yang kerap melintasi jalur tersebut.

Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Pengiriman logistik dan hasil pertanian dari pedalaman Mamuju Tengah ke pasar-pasar utama menjadi terganggu karena waktu tempuh yang lebih lama serta biaya operasional yang meningkat.

Pemerintah Daerah Berupaya, Namun Terbatas

Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah menyadari persoalan ini dan telah melakukan upaya perbaikan darurat di beberapa titik. Namun, terbatasnya anggaran menjadi kendala utama dalam mempercepat dan memperluas cakupan perbaikan jalan yang rusak.

“Kami sudah mengalokasikan dana untuk penanganan sementara, seperti penimbunan dan tambal sulam di titik-titik yang paling parah. Namun untuk perbaikan permanen, kami masih menunggu dukungan anggaran dari provinsi maupun pusat,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamuju Tengah, Arman.

Ia juga menambahkan bahwa sejumlah ruas jalan yang rusak merupakan bagian dari jalan nasional, sehingga tanggung jawab penuh berada di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Sulawesi Barat.

Harapan Warga dan Pemudik

Menjelang Lebaran, warga dan para pemudik berharap agar perbaikan sementara setidaknya bisa segera dilakukan agar kondisi jalan lebih aman dilalui. Selain itu, warga juga meminta adanya peningkatan patroli lalu lintas dan pos pengamanan mudik di titik-titik rawan kerusakan.

“Kami tidak menuntut jalan mulus seperti di kota besar, tapi paling tidak jangan sampai membahayakan nyawa. Apalagi kalau hujan turun, lubang-lubangnya tertutup genangan dan makin susah dikenali,” keluh Rahma, warga Kecamatan Budong-Budong.

Beberapa pemudik juga menyarankan agar pemerintah menyediakan informasi kondisi jalan melalui media sosial atau aplikasi peta digital secara real time, sehingga pengguna jalan bisa mencari jalur alternatif yang lebih aman.

Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan

Desakan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Sulawesi Barat, khususnya Mamuju Tengah, kian menguat. Anggota DPRD Sulbar maupun DPR RI asal daerah pemilihan Sulbar pun diharapkan bisa mendorong percepatan alokasi anggaran perbaikan jalan lintas yang rusak parah.

Dalam jangka panjang, pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik akan mendukung konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta membuka akses yang lebih luas ke kawasan-kawasan terisolasi di Mamuju Tengah.

“Pembangunan jalan bukan hanya soal kenyamanan saat mudik, tapi menyangkut kemajuan daerah. Kalau akses jalan lancar, investasi masuk, ekonomi tumbuh, dan masyarakat lebih sejahtera,” kata seorang pengamat infrastruktur dari Universitas Sulawesi Barat.

Penutup

Kerusakan jalan di Mamuju Tengah saat menghadapi arus mudik menjadi peringatan akan pentingnya perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan. Pemerintah daerah, provinsi, dan pusat harus bersinergi agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun.

Gempa Bumi Bermagnitudo 3.5 Guncang Wilayah Mamuju Utara, Su

Mamuju Utara, Sulawesi Barat — Pada Senin pagi, 12 Mei 2025, wilayah Mamuju Utara kembali diguncang slot deposit qris gempa bumi dengan magnitudo 3.5. Meski tergolong kecil dalam skala kekuatan, gempa ini cukup mengejutkan warga sekitar yang sempat merasakan getaran ringan di beberapa kecamatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut berpusat di darat pada kedalaman dangkal, yakni sekitar 10 kilometer di bawah permukaan tanah.

Detail Kejadian

Berdasarkan data resmi BMKG, gempa terjadi pada pukul 06.17 WITA dengan pusat gempa terletak di koordinat 1.38 Lintang Selatan dan 119.26 Bujur Timur, sekitar 20 kilometer timur laut dari Pasangkayu, ibu kota Kabupaten Mamuju Utara. Guncangan terasa lemah hingga sedang di beberapa titik, seperti Kecamatan Sarudu, Dapurang, dan bagian timur Pasangkayu.

Kepala Stasiun Geofisika Majene, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena berada di daratan dan memiliki magnitudo yang relatif kecil. “Meskipun skalanya ringan, kami tetap memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut. Ini merupakan bagian dari aktivitas tektonik lokal yang memang sering terjadi di kawasan Sulawesi Barat,” ujarnya.

Respons Warga dan Pemerintah Daerah

Guncangan gempa yang terjadi cukup dini membuat sebagian warga terbangun dan keluar rumah karena khawatir akan adanya gempa susulan. Beberapa warga melaporkan bahwa kaca jendela rumah sempat bergetar, dan benda-benda ringan bergoyang selama beberapa detik.

“Awalnya saya kira hanya suara truk lewat, tapi ternyata lantai bergetar pelan. Saya langsung membangunkan anak-anak dan keluar rumah,” ujar Andi Salim, warga Desa Sarudu.

Pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu segera melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk BPBD dan aparat desa. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Meski demikian, BPBD tetap mengimbau warga untuk waspada dan tidak mudah panik jika merasakan gempa kembali.

Kondisi Geologis Sulawesi Barat

Sulawesi Barat, termasuk wilayah Mamuju dan Pasangkayu, berada di jalur aktif tektonik yang dikenal sebagai zona sesar Palu-Koro dan zona sesar Matano. Kawasan ini memang rawan gempa karena berada pada pertemuan tiga lempeng besar: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.

“Wilayah Sulawesi adalah salah satu daerah dengan kompleksitas tektonik tertinggi di Indonesia. Aktivitas seismik kerap terjadi, baik dalam skala besar maupun kecil,” jelas ahli geologi Universitas Hasanuddin, Dr. Farid M. Yusuf.

Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Sulawesi Barat telah mengalami beberapa gempa signifikan, termasuk gempa besar pada Januari 2021 di Mamuju dan Majene yang menelan korban jiwa dan merusak ribuan bangunan.

Edukasi dan Mitigasi Risiko

Peristiwa gempa magnitudo 3.5 ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam. Pemerintah daerah dan lembaga terkait terus menggiatkan edukasi kebencanaan, terutama di sekolah-sekolah dan komunitas lokal, agar masyarakat paham bagaimana bertindak saat gempa terjadi.

“Langkah sederhana seperti mengenali tempat aman di dalam rumah, memiliki tas siaga bencana, dan mengikuti arahan petugas bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Kepala BPBD Pasangkayu, Nasrullah.

Pihak BPBD juga mengimbau agar warga tidak mudah percaya pada informasi yang tidak resmi atau hoaks yang kerap menyebar melalui media sosial setelah terjadi gempa. Semua informasi terkait aktivitas gempa bumi dan potensi bencana akan selalu diperbarui oleh BMKG melalui saluran resmi.

Penutup

Gempa bumi bermagnitudo 3.5 yang mengguncang wilayah Mamuju Utara, Sulawesi Barat, meski tidak menimbulkan dampak besar, tetap menjadi peristiwa penting untuk dicermati. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa daerah tersebut memang aktif secara tektonik dan memerlukan kewaspadaan serta kesiapan dari seluruh elemen masyarakat.

Melalui pemantauan yang konsisten dari BMKG dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta lembaga kebencanaan, diharapkan risiko bencana dapat diminimalisasi, dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama. Bagi warga, kesadaran dan edukasi tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi segala bentuk bencana alam, termasuk gempa bumi.

Universitas Brawijaya Buka Pendaftaran Asisten Peneliti 2025: Syarat dan Jadwal Lengkap

matrakab.com – Universitas Brawijaya (UB) dengan bangga membuka pendaftaran untuk posisi asisten peneliti tahun 2025. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman riset yang berharga bagi mahasiswa dan lulusan, serta mempersiapkan mereka untuk karier akademik dan profesional. Berikut adalah rincian mengenai syarat dan jadwal pendaftarannya.

Tujuan Program

Pertama-tama, program asisten peneliti di UB bertujuan untuk meningkatkan keterampilan penelitian peserta dalam berbagai bidang ilmu. Dosen dan peneliti senior akan membimbing para peserta, yang aktif terlibat dalam proyek penelitian inovatif. Oleh karena itu, program ini menawarkan kesempatan emas bagi mereka yang ingin lebih mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Syarat Pendaftaran

Untuk mendaftar sebagai asisten peneliti di UB, calon peserta harus memenuhi beberapa syarat berikut:

  1. Status Mahasiswa atau Lulusan: Calon peserta harus menjadi mahasiswa aktif Universitas Brawijaya atau lulusan dari universitas terkemuka lainnya. Minimal, mahasiswa harus berada di semester ke-4.
  2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK): Peserta harus memiliki IPK minimal 3.00 (dari skala 4.00).
  3. Surat Rekomendasi: Peserta wajib mendapatkan surat rekomendasi dari dosen pembimbing atau peneliti senior yang mengenal kemampuan akademik mereka.
  4. Proposal Penelitian: Peserta harus mengajukan proposal penelitian singkat yang relevan dengan bidang studi yang diminati.
  5. Kemampuan Bahasa Inggris: Peserta perlu memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai, dibuktikan dengan sertifikat TOEFL/IELTS jika tersedia.
  6. Komitmen Waktu: Peserta harus bersedia meluangkan waktu sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan oleh proyek penelitian.

Jadwal Pendaftaran

Selanjutnya, berikut adalah jadwal pendaftaran dan tahapan seleksi untuk asisten peneliti di UB tahun 2025:

  • Pembukaan Pendaftaran: 1 Maret 2025
  • Batas Akhir Pendaftaran: 31 Maret 2025
  • Seleksi Administrasi: 1 – 7 April 2025
  • Pengumuman Seleksi Administrasi: 10 April 2025
  • Wawancara dan Tes Kompetensi: 15 – 20 April 2025
  • Pengumuman Hasil Akhir: 25 April 2025
  • Mulai Program: 1 Mei 2025

Kami mendorong calon peserta untuk segera mempersiapkan semua dokumen dan persyaratan sebelum tanggal batas akhir pendaftaran. Selain itu, semua proses pendaftaran berlangsung secara daring melalui portal resmi Universitas Brawijaya.

Masa Depan Pendidikan: Menggali Inovasi untuk Pembelajaran yang Lebih Cerdas!

matrakab.com – Pendidikan adalah landasan penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, inovasi dalam pembelajaran menjadi faktor krusial untuk menghadapi tantangan dunia modern. Inovasi pembelajaran tidak hanya mengubah cara siswa belajar, tetapi juga bagaimana mereka berpikir, berinteraksi, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Di sinilah letak kekuatan untuk menciptakan pendidikan yang relevan dan berkualitas untuk generasi masa depan.

Salah satu contoh inovasi yang semakin mendominasi dunia pendidikan adalah teknologi pembelajaran, seperti platform e-learning, aplikasi pembelajaran interaktif, dan kelas virtual. Dengan adanya teknologi ini, siswa bisa mengakses materi pelajaran dari berbagai sumber, berinteraksi dengan pengajaran secara langsung, dan belajar sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Teknologi tidak hanya membuat proses belajar lebih fleksibel dan efisien, tetapi juga menumbuhkan kreativitas dalam menyelesaikan masalah dan mengasah keterampilan.

Inovasi pembelajaran juga tercermin dalam penerapan pendekatan berbasis keterampilan. Di masa lalu, pendidikan lebih menekankan pada pengajaran teori, namun sekarang, ada pergeseran untuk mengembangkan keterampilan praktis seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kemampuan digital. Pendidikan berbasis proyek yang menggabungkan teori dan praktik menjadi pilihan utama untuk memastikan siswa siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.

Selain itu, pendekatan inklusif juga menjadi bagian penting dari inovasi pembelajaran. Setiap siswa memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, sistem pendidikan perlu lebih adaptif dan personal. Dengan adanya pendekatan ini, pendidikan menjadi lebih relevan, mencakup keberagaman, dan mendorong siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

Inovasi pembelajaran membuka banyak peluang untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif, fleksibel, dan berorientasi pada masa depan. Dengan mengintegrasikan teknologi, keterampilan praktis, dan pendekatan yang lebih inklusif, kita akan mewujudkan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk berkontribusi secara positif di dunia yang semakin kompleks ini.