matrakab.com – Siswa di Jepang dikenal memiliki disiplin tinggi dan prestasi akademik yang mengesankan. Di balik itu, ada kebiasaan unik yang jarang disorot: tidur siang. Banyak sekolah dan institusi pendidikan di Jepang memberi waktu bagi siswa untuk beristirahat sejenak di tengah aktivitas belajar. Kebiasaan ini bukan sekadar istirahat, melainkan bagian dari strategi untuk meningkatkan performa belajar secara menyeluruh.
Guru dan pihak sekolah mendorong siswa untuk memanfaatkan waktu tidur siang secara optimal. Mereka menyadari bahwa otak bekerja lebih maksimal ketika tubuh cukup istirahat. Dengan tidur selama 10 hingga 20 menit, siswa bisa mengembalikan energi dan menyegarkan pikiran. Hasilnya, mereka kembali ke kelas dengan fokus yang lebih tajam dan respons yang lebih baik terhadap materi pelajaran.
Peneliti pendidikan di Jepang telah membuktikan bahwa tidur siang dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan pengambilan keputusan. Studi menunjukkan bahwa siswa yang rutin tidur siang menunjukkan peningkatan skor ujian dan partisipasi kelas yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa istirahat singkat mampu memperkuat proses belajar tanpa harus menambah jam pelajaran.
Selain di sekolah, budaya tidur siang juga terlihat di rumah. Banyak orang tua di Jepang memahami pentingnya pola tidur yang sehat. Mereka menciptakan lingkungan yang mendukung anak untuk tidur siang, terutama setelah jam sekolah yang padat.
Kebiasaan ini memberi pelajaran berharga: belajar keras saja tidak cukup, tetapi belajar cerdas dan menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran jauh lebih penting. Tidur siang yang sering dianggap sepele, justru bisa menjadi kunci sukses akademik, seperti yang dibuktikan oleh siswa-siswa Jepang.