Kepunahan Kambrium dan Peran Tektonik Gondwana: Kajian Geologi Terbaru
matrakab.com – Penelitian geologi terkini telah mengungkap bahwa peristiwa kepunahan massal yang terjadi selama periode Kambrium, suatu era perkembangan kehidupan yang signifikan di Bumi, mungkin dipicu oleh perubahan tektonik. Analisis lapisan batuan di dua lokasi yang dulu merupakan bagian dari superkontinen Gondwana, yaitu Antartika dan Australia Selatan, menunjukkan bukti geologis yang konsisten dengan aktivitas tektonik yang dapat menjelaskan peristiwa kepunahan Sinsk.
Pengaruh Tektonik pada Diversifikasi Kehidupan
Studi yang dipimpin oleh Paul Myrow dari Colorado College ini menyoroti periode Kambrium, yang dikenal akan ledakan diversifikasi kehidupan. Namun, peristiwa kepunahan Sinsk yang terjadi pada saat itu menyebabkan hilangnya beberapa kelompok organisme, termasuk hyolith dan archaeocyatids—pembentuk terumbu karang utama di masa itu.
Kaitan Antar Benua dan Bukti Fosil
Keterkaitan antara peristiwa tektonik dan kepunahan ini didukung oleh temuan fosil trilobita dalam lapisan batuan di Pegunungan Transantartika dan Pulau Kanguru. Fosil-fosil ini, berumur sekitar 514 hingga 512 juta tahun lalu, berperan sebagai penanda kronologis yang mengindikasikan waktu terjadinya peristiwa Sinsk.
Implikasi Geologis dan Biologis dari Kepunahan
Dalam penelitian yang diterbitkan di Science Advances, dijelaskan bahwa pembentukan gunung dan perubahan kedalaman lautan yang diakibatkan oleh tektonik dapat menenggelamkan terumbu karang dan mengurangi konsentrasi oksigen di laut, mempengaruhi kelangsungan hidup organisme maritim. Erosi dari pegunungan baru juga berkontribusi pada penguburan terumbu karang.
Kepunahan Sinsk dan Perubahan Iklim Kuno
Peristiwa tektonik yang memicu pembentukan gunung juga berkontribusi pada pembentukan provinsi beku besar, yang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, memicu pemanasan global. Penelitian ini menarik paralel dengan kekhawatiran saat ini tentang perubahan iklim yang dapat mengubah sirkulasi laut dan mempengaruhi ekosistem maritim.
Studi Myrow memberikan wawasan baru tentang bagaimana proses tektonik dapat mempengaruhi biosfer Bumi, memberikan konteks penting untuk memahami kepunahan massal di masa lalu dan potensinya di masa depan. Ini menekankan pentingnya memahami interaksi kompleks antara Bumi dan kehidupan yang ada di dalamnya, terutama dalam konteks perubahan lingkungan global saat ini.