matrakab.com

matrakab.com – Dalam suatu peristiwa yang menandai peningkatan ketegangan antara Lebanon dan Israel, Hizbullah, sebuah kelompok militan Lebanon, telah melaksanakan serangan terhadap fasilitas militer Israel yang berlokasi di dekat demarkasi perbatasan kedua negara. Serangan tersebut telah mengakibatkan cedera pada 14 personel militer Israel.

Detail Serangan yang Berlangsung

Laporan dari Agence France-Presse (AFP) tertanggal 18 April 2024 mengindikasikan bahwa insiden pertukaran tembakan antara Israel dan kelompok yang mendapat dukungan Iran, Hizbullah, menjadi fenomena harian berikut serangan yang dilakukan oleh militan Palestina ke wilayah Selatan Israel. Dalam serangan terkini, sumber dari Hizbullah menyatakan bahwa pasukan Israel menargetkan lokasi di Lebanon Timur, secara khusus sebuah gudang di daerah Iaat yang terletak dekat dengan Baalbek, dan telah menyebabkan luka ringan pada satu individu.

Serangan Pesawat Tak Berawak dan Komentar Hizbullah

Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan adanya tiga serangan yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak di kawasan dominasi Hizbullah yang terpisah jauh dari perbatasan. Gudang yang terkena dampak serangan tersebut diketahui menyimpan hasil pertanian, menurut dokumentasi dari seorang fotografer AFP. Hizbullah menyatakan telah melancarkan serangan yang terdiri dari peluru kendali dan drone dengan alat peledak terhadap fasilitas pengintaian militer Israel di Arab al-Aramshe.

Balasan dan Klaim dari Kedua Pihak

Serangan yang dilakukan oleh Hizbullah ini disebut-sebut sebagai reaksi terhadap pembunuhan anggota mereka di Ain Baal dan Shehabiya yang terjadi dua hari sebelumnya. Israel, sebaliknya, menyampaikan bahwa serangan mereka di Lebanon Selatan berhasil meneliminasi dua komandan Hizbullah dan satu pejuang lainnya. Hizbullah merespons dengan menyatakan kematian tiga anggotanya dalam aksi serangan balasan roket.

Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel terkait dengan serangan terkini ini. Peristiwa ini memperluas daftar insiden yang memperparah ketegangan di perbatasan dan menyoroti potensi eskalasi konflik bersenjata di wilayah yang sudah lama bergejolak. Dinamika konflik ini menuntut perhatian internasional dan upaya-upaya penyelesaian yang bertujuan untuk mengurangi risiko bentrokan lebih lanjut antara pihak-pihak yang berkepentingan.