matrakab.com – Kementerian Sosial RI memperkenalkan program baru bernama Sekolah Rakyat untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin dan rentan mendapatkan akses pendidikan. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengumumkan rencana ini dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (27/6). Ia menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi hak semua warga, terutama mereka yang terpinggirkan oleh kondisi ekonomi.

Program Fokus pada Anak-Anak Kurang Mampu

Untuk menjawab kebutuhan kelompok rentan, Kementerian Sosial menargetkan anak-anak jalanan, anak dari pekerja migran, penyandang disabilitas, dan keluarga miskin sebagai peserta utama Sekolah Rakyat. Melalui pendekatan yang fleksibel dan menyeluruh, program ini ingin memastikan bahwa setiap anak tetap bisa belajar meskipun berada dalam kondisi sulit. Selain itu, Kemensos memilih balai sosial, rumah singgah, dan lokasi komunitas sebagai tempat kegiatan belajar.

Risma Ajak Perusahaan Ikut Membangun

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial Risma secara terbuka mengajak perusahaan swasta untuk berkontribusi langsung dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, ia meminta perusahaan menyediakan sumber daya seperti tenaga pengajar sukarelawan, perlengkapan belajar, dan pelatihan keterampilan. Ia meyakini bahwa kolaborasi lintas sektor tidak hanya memperkuat dampak program, tetapi juga memperluas jangkauan penerima manfaat.

Materi Belajar Disusun Sesuai Kebutuhan Peserta

Tidak seperti sekolah formal pada umumnya, Kementerian Sosial tidak menerapkan kurikulum baku. Sebaliknya, mereka menggandeng lembaga pendidikan dan organisasi sosial untuk menyusun materi yang lebih relevan dengan kebutuhan peserta. Dengan demikian, anak-anak akan belajar membaca, berhitung, membangun karakter, dan mengembangkan keterampilan hidup seperti wirausaha serta teknologi digital. Tujuan akhirnya adalah membekali mereka agar mandiri secara ekonomi dan sosial.

Lima Kota Jadi Lokasi Awal Program

Untuk tahap awal, Kementerian Sosial memilih Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Kupang sebagai lokasi peluncuran program Sekolah Rakyat. Di masing-masing kota tersebut, Kemensos bekerja sama dengan relawan, LSM, dan pelaku usaha lokal. Selanjutnya, setelah masa uji coba selesai, Kemensos akan mengevaluasi hasil pelaksanaan program dan memperluas cakupannya ke wilayah lain di Indonesia.

Masyarakat Didorong Aktif Berpartisipasi

Agar program ini berjalan maksimal, Risma mendorong masyarakat umum untuk ikut mendukung Sekolah Rakyat. Ia mengajak individu, komunitas, dan organisasi lokal untuk menyumbangkan waktu, tenaga, atau ide demi keberhasilan program ini. Lebih lanjut, ia percaya bahwa perubahan besar hanya bisa terjadi bila semua pihak mengambil peran dan bekerja bersama. Sebagai penutup, Risma menegaskan komitmennya untuk terus membangun sistem perlindungan sosial yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.