matrakab.com

matrakab.com – Kasus meninggalnya Zhao Wei, seorang pemuda usia 19 tahun dari kota Xinzhou, Provinsi Shanxi, telah menarik perhatian publik dan media. Kematian Zhao terjadi setelah dia berpartisipasi dalam proses donasi plasma sebanyak 16 kali dalam waktu delapan bulan, suatu praktik yang secara signifikan melampaui batasan yang direkomendasikan oleh pedoman kesehatan yang berlaku.

Penemuan Dokumen dan Frekuensi Donasi

Setelah kepergian mendadak Zhao Wei, ayahnya menemukan bukti yang mengejutkan tentang kegiatan donasi putranya. Dokumen yang ditemukan di bawah kasur Zhao memperlihatkan seberapa sering ia mendonorkan plasma darahnya, dengan interval yang dalam beberapa kasus hanya berjarak 12 hari.

Ketidaksesuaian dengan Standar Donasi Darah

Menurut aturan yang diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada tahun 2021, donasi darah diizinkan dilakukan setiap tiga bulan dan donasi plasma dapat dilakukan setiap 14 hari. Namun, dalam kasus Zhao Wei, interval antara donasi tercatat jauh lebih pendek dari ketetapan tersebut.

Kondisi Kesehatan dan Konsekuensi Fatal

Pemeriksaan medis yang dilakukan pada awal Januari menunjukkan bahwa Zhao Wei menderita anemia akut dan gangguan darah lainnya. Peringatan dari teman-temannya melalui WeChat untuk berhenti mendonorkan plasma tampaknya mengindikasikan adanya kesadaran tentang penurunan kesehatan Zhao.

Tuntutan Keadilan oleh Keluarga Korban

Dalam menghadapi kehilangan yang tak tergantikan, keluarga Zhao Wei menuntut pihak berwenang untuk mengambil tindakan hukum terhadap lembaga pengumpulan plasma yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian yang menyebabkan kematian Zhao.

Respons Perusahaan Plasma Terhadap Tuntutan

Perusahaan yang mengelola koleksi plasma, Xinzhou Tiantan Biological Single Plasma Collection, telah menolak klaim bahwa mereka melanggar protokol donasi. Mereka menegaskan bahwa prosedur yang diikuti dalam kasus Zhao Wei telah mematuhi semua standar yang ditetapkan.

Upaya Penyelidikan oleh Otoritas Lokal

Pemerintah lokal kini tengah melakukan penyelidikan komprehensif untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan untuk menentukan faktor-faktor yang berkontribusi pada tragedi ini.

Insiden ini menyoroti kebutuhan mendesak akan pemantauan yang lebih efektif dan penguatan regulasi terkait donasi plasma darah. Pihak berwenang diharapkan untuk menerapkan tindakan preventif guna melindungi kesehatan para donor dan menjamin kepatuhan terhadap protokol donasi yang etis dan bertanggung jawab.