MATRAKAB.COM – Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi dunia pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Setelah berbagai upaya pembenahan dan inovasi yang dilakukan pemerintah daerah bersama stakeholder pendidikan, Kalteng berhasil menunjukkan lonjakan signifikan dalam capaian kualitas pendidikan nasional. Hal ini tercermin dalam peningkatan kategori dalam Rapor Pendidikan yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Rapor Pendidikan adalah instrumen penting yang mengukur kinerja satuan pendidikan dan daerah secara objektif berdasarkan data Asesmen Nasional (AN) dan indikator lain. Peningkatan kategori dalam rapor tersebut menjadi bukti bahwa Kalteng tidak hanya bergerak, tetapi benar-benar melaju menuju kualitas pendidikan yang lebih baik.

Transformasi Pendidikan di Tengah Tantangan

Kalimantan Tengah selama ini menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur yang tidak ringan. Banyak sekolah yang berada di daerah terpencil, dengan akses terbatas dan keterbatasan tenaga pendidik. Namun, semangat pemerataan dan tekad untuk menghadirkan pendidikan berkualitas di seluruh penjuru provinsi menjadi pemicu utama lahirnya berbagai inovasi kebijakan.

Melalui program Merdeka Belajar, satuan pendidikan di Kalteng mulai mengimplementasikan kurikulum yang lebih fleksibel dan kontekstual. Guru-guru diberikan pelatihan intensif dalam penggunaan teknologi dan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi. Pemerintah daerah pun aktif mendampingi sekolah dalam penyusunan perencanaan berbasis data, sehingga setiap kebijakan pendidikan lebih tepat sasaran.

Lonjakan Skor dan Kategori

Dalam Rapor Pendidikan 2025, Kalteng berhasil naik satu kategori dari “Perlu Intervensi Khusus” ke “Berkembang”. Bahkan, beberapa kabupaten/kota seperti Palangka Raya, Kotawaringin Timur, dan Kapuas mencatat peningkatan tajam dalam indikator literasi dan numerasi.

Menurut data Kemendikbudristek, rerata capaian literasi siswa Kalteng naik sebesar 12 poin, sementara numerasi meningkat 10 poin dibanding tahun sebelumnya. Indikator lain seperti iklim keamanan dan inklusivitas di sekolah juga menunjukkan tren positif. Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas pendidikan, pengawas sekolah, dan komunitas belajar.

Peran Guru Penggerak dan Kepala Sekolah

Salah satu faktor kunci dalam transformasi ini adalah peran guru penggerak dan kepala sekolah yang aktif menjalankan fungsi kepemimpinan pembelajaran. Sejak tahun 2022, Kalteng telah mengirimkan ratusan guru untuk mengikuti Program Guru Penggerak yang diselenggarakan Kemendikbudristek.

Para guru ini membawa semangat perubahan ke sekolah masing-masing, menerapkan strategi pembelajaran diferensiatif, serta menumbuhkan budaya reflektif dan kolaboratif di antara rekan sejawat. Kepala sekolah juga didorong untuk menjadi manajer yang adaptif dan mampu menggunakan data untuk pengambilan keputusan.

Inovasi Digital dan Akses Pendidikan

Pemerintah Provinsi Kalteng juga mulai mengoptimalkan teknologi untuk menjangkau sekolah-sekolah di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Kalteng membangun platform pembelajaran daring dan menyuplai perangkat TIK ke sekolah-sekolah. Guru-guru dilatih dalam pemanfaatan Learning Management System (LMS) serta metode blended learning.

Selain itu, program beasiswa daerah dan bantuan biaya pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu semakin diperluas. Pemerintah memastikan bahwa tidak ada anak di Kalteng yang tertinggal hanya karena alasan ekonomi.

Mendorong Partisipasi Masyarakat

Perubahan positif di Kalteng juga tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha. Komite sekolah dan paguyuban orang tua mulai dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi program sekolah. Dunia usaha dan dunia industri (DUDI) pun diajak terlibat dalam pengembangan SMK berbasis kebutuhan pasar kerja lokal, seperti sektor perkebunan, kehutanan, dan pariwisata.

Program Sekolah Menyenangkan, Gerakan Literasi Daerah, dan Festival Pendidikan menjadi wadah sinergi antara sekolah, komunitas, dan pemerintah daerah. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang semakin mengakar di tengah masyarakat Kalteng.

Menuju Kategori Mandiri

Meskipun telah menunjukkan kemajuan signifikan, Pemprov Kalteng menegaskan bahwa perjalanan belum selesai. Target selanjutnya adalah membawa seluruh kabupaten/kota di Kalteng ke kategori “Maju” dan “Mandiri” dalam lima tahun ke depan. Ini berarti peningkatan kapasitas SDM pendidikan, tata kelola yang transparan, dan penguatan budaya belajar harus terus dikembangkan secara konsisten.

Gubernur Kalteng, dalam sambutannya saat peluncuran Rapor Pendidikan 2025, menyatakan:
“Kita ingin anak-anak Kalteng memiliki masa depan cerah. Pendidikan adalah fondasinya. Peningkatan ini adalah hasil kerja keras semua pihak, dan kita tidak boleh berhenti sampai di sini.”

Peningkatan kategori dalam Rapor Pendidikan 2025 menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan di Kalteng bukan sekadar slogan, melainkan hasil kerja nyata dan kolaboratif. Dengan semangat gotong royong, pemanfaatan data, dan komitmen terhadap mutu, Kalimantan Tengah telah menapaki jalur cepat menuju pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.

Jika tren ini terus dijaga dan dikembangkan, bukan tidak mungkin Kalteng akan menjadi contoh provinsi lain dalam mewujudkan visi Merdeka Belajar dan mencetak generasi emas Indonesia.