matrakab.com – Dedi Mulyadi mengambil kebijakan memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB untuk menanamkan disiplin kepada para siswa. Ia percaya bahwa kedisiplinan harus terbentuk sejak usia dini agar tertanam kuat dalam karakter anak-anak. Dengan masuk lebih pagi, para siswa belajar mengatur waktu, tidur lebih awal, dan mempersiapkan hari dengan tanggung jawab yang tinggi.
Menyesuaikan dengan Kondisi Sosial dan Kultural
Dedi memahami bahwa banyak orang tua di wilayahnya berangkat kerja sangat pagi. Ia ingin anak-anak dapat berangkat bersama orang tua sehingga tidak merasa kesepian atau tidak terawasi. Selain itu, masyarakat pedesaan cenderung memulai aktivitas sejak subuh. Dengan menyesuaikan jadwal sekolah, ia mengharmonisasikan kehidupan keluarga dan kegiatan pendidikan.
Menghindari Paparan Konten Negatif di Pagi Hari
Menurut Dedi, banyak siswa menghabiskan waktu sebelum sekolah dengan menonton televisi atau bermain media sosial. Aktivitas ini berisiko memperkenalkan konten negatif sejak pagi hari. Ia ingin memotong waktu senggang tersebut dan menggantinya dengan aktivitas produktif seperti belajar di kelas. Dengan begitu, para siswa mengisi pagi hari dengan kegiatan positif dan fokus pada pelajaran.
Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Serap Pelajaran
Dedi percaya bahwa pagi hari merupakan waktu terbaik untuk belajar karena pikiran masih segar dan belum teralihkan oleh berbagai gangguan. Ia mengacu pada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa otak manusia lebih mudah menyerap informasi di pagi hari. Dengan kebijakan ini, ia berharap siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih baik dan meningkatkan prestasi akademik mereka.
Membangun Kebiasaan Hidup Sehat
Dengan jadwal masuk lebih awal, para siswa bangun pagi dan memiliki lebih banyak waktu untuk beraktivitas fisik sebelum dan sesudah sekolah. Dedi ingin siswa terbiasa dengan pola hidup sehat yang mencakup tidur cukup, sarapan bergizi, dan olahraga rutin. Ia melihat sekolah sebagai tempat untuk membentuk kebiasaan baik, bukan hanya tempat belajar akademik.
Respons dan Evaluasi dari Masyarakat
Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa orang tua mendukung karena melihat dampak positif pada kebiasaan anak-anak. Namun, sebagian lain mengeluhkan kesulitan dalam penyesuaian jadwal dan kesiapan infrastruktur sekolah. Dedi berjanji terus mengevaluasi kebijakan ini dengan melibatkan guru, orang tua, dan siswa. Ia menginginkan perubahan yang bertahap dan berorientasi pada kepentingan terbaik bagi anak-anak.