Site icon matrakab.com

Hadapi Arus Mudik Sejumlah Ruas Jalan di Mamuju Tengah Rusak

Hadapi Arus Mudik Sejumlah Ruas Jalan di Mamuju Tengah Rusak

Memasuki musim slot gacor hari ini mudik Lebaran, infrastruktur jalan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang menjadi jalur lintas utama. Di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, kondisi ini menjadi sorotan lantaran sejumlah ruas jalan utama dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup parah, mengancam kelancaran dan keselamatan para pemudik yang melintasi wilayah tersebut.

Kerusakan jalan di Mamuju Tengah, khususnya di jalur lintas Trans Sulawesi, telah menjadi keluhan rutin warga dalam beberapa tahun terakhir. Namun, menjelang arus mudik tahun ini, kerusakan itu tampak semakin memburuk. Lubang besar, jalan yang bergelombang, hingga sebagian ruas yang amblas menjadi pemandangan umum di beberapa titik strategis seperti di Kecamatan Topoyo dan Karossa.

Jalan Rusak, Ancaman Serius Saat Mudik

Kondisi jalan yang rusak bukan hanya memperlambat arus kendaraan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pemudik yang tidak terbiasa melintasi wilayah ini. Beberapa warga mengaku harus memperlambat laju kendaraan secara drastis saat melintasi titik-titik kerusakan agar tidak mengalami kecelakaan atau kerusakan kendaraan.

“Kalau malam hari, sangat berbahaya. Penerangan jalan minim, dan lubangnya dalam-dalam. Sudah banyak mobil yang bannya pecah atau tersangkut,” ujar Yudi, seorang sopir angkutan antarprovinsi yang kerap melintasi jalur tersebut.

Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Pengiriman logistik dan hasil pertanian dari pedalaman Mamuju Tengah ke pasar-pasar utama menjadi terganggu karena waktu tempuh yang lebih lama serta biaya operasional yang meningkat.

Pemerintah Daerah Berupaya, Namun Terbatas

Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah menyadari persoalan ini dan telah melakukan upaya perbaikan darurat di beberapa titik. Namun, terbatasnya anggaran menjadi kendala utama dalam mempercepat dan memperluas cakupan perbaikan jalan yang rusak.

“Kami sudah mengalokasikan dana untuk penanganan sementara, seperti penimbunan dan tambal sulam di titik-titik yang paling parah. Namun untuk perbaikan permanen, kami masih menunggu dukungan anggaran dari provinsi maupun pusat,” jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamuju Tengah, Arman.

Ia juga menambahkan bahwa sejumlah ruas jalan yang rusak merupakan bagian dari jalan nasional, sehingga tanggung jawab penuh berada di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Sulawesi Barat.

Harapan Warga dan Pemudik

Menjelang Lebaran, warga dan para pemudik berharap agar perbaikan sementara setidaknya bisa segera dilakukan agar kondisi jalan lebih aman dilalui. Selain itu, warga juga meminta adanya peningkatan patroli lalu lintas dan pos pengamanan mudik di titik-titik rawan kerusakan.

“Kami tidak menuntut jalan mulus seperti di kota besar, tapi paling tidak jangan sampai membahayakan nyawa. Apalagi kalau hujan turun, lubang-lubangnya tertutup genangan dan makin susah dikenali,” keluh Rahma, warga Kecamatan Budong-Budong.

Beberapa pemudik juga menyarankan agar pemerintah menyediakan informasi kondisi jalan melalui media sosial atau aplikasi peta digital secara real time, sehingga pengguna jalan bisa mencari jalur alternatif yang lebih aman.

Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan

Desakan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Sulawesi Barat, khususnya Mamuju Tengah, kian menguat. Anggota DPRD Sulbar maupun DPR RI asal daerah pemilihan Sulbar pun diharapkan bisa mendorong percepatan alokasi anggaran perbaikan jalan lintas yang rusak parah.

Dalam jangka panjang, pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik akan mendukung konektivitas antarwilayah, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta membuka akses yang lebih luas ke kawasan-kawasan terisolasi di Mamuju Tengah.

“Pembangunan jalan bukan hanya soal kenyamanan saat mudik, tapi menyangkut kemajuan daerah. Kalau akses jalan lancar, investasi masuk, ekonomi tumbuh, dan masyarakat lebih sejahtera,” kata seorang pengamat infrastruktur dari Universitas Sulawesi Barat.

Penutup

Kerusakan jalan di Mamuju Tengah saat menghadapi arus mudik menjadi peringatan akan pentingnya perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan. Pemerintah daerah, provinsi, dan pusat harus bersinergi agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun.

Exit mobile version