Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya potensi kelautan yang luar biasa. Tapi sayangnya, potensi ini belum sepenuhnya dimaksimalkan. Nah, kabar baiknya, Universitas Tomakaka (Unika) di Mamuju, Sulawesi Barat, nggak mau cuma jadi penonton. Mereka bersiap meluncurkan program unggulan di bidang kelautan yang katanya bakal jadi salah satu terobosan keren di wilayah timur Indonesia.
Sebagai penulis yang suka ngulik hal-hal baru, saya cukup penasaran dengan langkah Unika ini. Karena jujur aja, nggak banyak kampus yang benar-benar serius menggarap potensi kelautan secara lokal dan aplikatif. Biasanya kan teori doang yang dikejar, praktiknya entar-entar. Tapi Unika kayaknya punya pendekatan beda.
Fokus pada Potensi Lokal
Jadi begini, Sulawesi Barat, terutama wilayah pesisirnya, punya kekayaan laut yang luar biasa. Mulai dari ikan, rumput laut, sampai potensi wisata bahari yang masih ‘perawan’. Menurut pihak kampus, program baru ini nggak cuma fokus ke akademik doang. Mereka ingin mahasiswanya bisa langsung nyemplung—secara harfiah dan kiasan—ke laut dan mengelola potensi yang ada di sana.
coba juga: TRISULA88 ALTERNATIF
Unika rencananya akan menggandeng nelayan lokal, pemerintah daerah, bahkan investor swasta untuk menjalankan program ini. Jadi, mahasiswa nggak hanya belajar dari buku, tapi juga dari pengalaman lapangan. Model begini jelas lebih relevan, apalagi di era sekarang yang menuntut skill praktis.
Program Studi Baru yang “Fresh”
Nah, katanya akan ada beberapa program studi baru yang akan jadi bagian dari inisiatif ini. Misalnya, Teknologi Penangkapan Ikan, Manajemen Sumber Daya Pesisir, hingga Budidaya Laut Berkelanjutan. Semua program ini dirancang buat menjawab tantangan nyata yang dihadapi masyarakat pesisir.
Yang bikin saya makin tertarik, Unika juga berencana bikin laboratorium riset kelautan mini yang bisa diakses mahasiswa dan masyarakat umum. Jadi bukan cuma buat dunia akademik aja, tapi juga buat nelayan dan pelaku usaha lokal yang pengin upgrade pengetahuan mereka soal laut.
Nggak Hanya Belajar, Tapi Juga Memberdayakan
Program ini juga dirancang dengan semangat pemberdayaan. Maksudnya, mahasiswa nggak hanya belajar, tapi juga bantu masyarakat. Misalnya, ada kegiatan pelatihan pengolahan hasil laut, cara budidaya rumput laut yang efektif, sampai pelatihan pemasaran digital buat nelayan dan ibu-ibu pesisir. Jadi, program ini benar-benar punya dampak ganda—buat mahasiswa dan masyarakat.
Menurut Rektor Unika, program ini adalah bentuk nyata dari misi mereka untuk “kuliah bukan hanya cari gelar, tapi juga bikin perubahan.” Wah, mantap! Saya pribadi sih suka dengan ide ini, karena seringkali pendidikan tinggi terasa jauh banget dari realitas masyarakat. Nah, kalau ada kampus yang berani jembatani itu, ya harus diapresiasi.
Siap Bersaing Secara Global
Meskipun fokusnya lokal, bukan berarti mereka mikirnya kecil. Unika juga bakal menjalin kerja sama internasional, terutama dengan kampus-kampus luar negeri yang punya fokus kelautan. Beberapa universitas di Jepang, Korea Selatan, dan Australia katanya sudah dihubungi untuk menjajaki kolaborasi. Harapannya, mahasiswa bisa belajar teknologi terbaru soal pengelolaan laut dan bisa adaptasi dengan standar global.
Kapan Resminya Diluncurkan?
Kalau kamu nanya kapan program ini mulai jalan, kabarnya sih akan diluncurkan secara resmi pada tahun ajaran baru nanti. Jadi sekitar Agustus atau September 2025. Saat ini tim internal kampus lagi sibuk menyusun kurikulum, menyiapkan dosen, dan membangun fasilitas pendukung.
Sebagai orang yang percaya sama kekuatan pendidikan, saya melihat ini sebagai langkah yang sangat positif. Program unggulan kelautan ini bukan cuma tentang membuka jurusan baru, tapi tentang membangun masa depan daerah lewat generasi muda yang peduli, kompeten, dan paham realita.
Semoga aja ini jadi contoh buat kampus-kampus lain di Indonesia. Karena kalau kita nggak jago ngurus laut sendiri, siapa lagi yang bakal peduli?
Kalau kamu punya pendapat soal program ini atau mau bahas lebih lanjut soal potensi kelautan Indonesia, ayo ngobrol di kolom komentar!